Aku capek. Indo bokep Memang, sejak menginjakkan kaki di bangku sekolah, pamanlah yang banyak membantuku. aku menunggu.Ehm, itu… bibi mau lihat, penasaran. Kalo malam, kami tidur beda kamar. Di usiaku yang baru berjalan 14, aku telah merasakan nikmatnya dunia. Kata paman, tidak semua orang pintar di pelajaran. tanyanya tak percaya.Ya, iyalah, Bi. Aku sama sekali tidak tertarik. Hingga akhirnya aku pun melenguh dan… croot, croot, croot! kataku.Ayolah, apa kamu gak pengen ngentotin bibimu? dia menawarkan. Dan beruntungnya, bersama bidadari yang siap kunikmati tubuh indahnya.Sambil menata bantal dan kasur tipis, bibi bertanya. Kukira dia mau mengajakku nonton dan ngocok, seperti biasa. Kamu masih suka onani sendiri? tambahnya kemudian.Aku mengangguk.Setelah sekali lagi menyakinkanku, bibi akhirnya tersenyum. Memek bibi kurasakan semakin berdenyut, begitu juga dengan batang kontolku. Itu lebih penting dibanding pintar tapi gak baik.Paman sendiri bekerja di luar kota, biasanya sabtu minggu baru pulang.



