Di pinggir jalan raya di dalam mobilku. Bokep hijab minggu depan saya akan ke Jakarta menemuinya.Beberapa menit kemudian, berahiku yang tadi menggebu-gebu mereda. Besar & panjang sekali.Aku tak berdaya. “Kalau pacarku tau, ia akan terbang ke sini & menembakmu.”So, inilah permulaan dari segalanya. Wuihh! Suara “Maaf” terdengar sayup-sayup. saya harus bersyukur dengan pemberian yang ini, saya bisa makan apa saja yang saya suka sebanyak-banyaknya, tak perlu diet, & bentuk tubuhku tetap langsing (olahraga tetap diperlukan tentunya).Aku melarikan tangan & jariku dari leher ke dada, berputar di bukit dada, kedua tanganku meremasi buah dadaku & desahan-desahan lirih mulai keluar dari mulutku. Kadang, yang memiliki pekerjaan tak sungkan menghabiskan seluruh upah sebulannya dalam satu malam.Benar-benar edan! Di kamarnya. saya memang sudah berniat meninggalkannya. Lucky me, saya bisa mendeteksi hal ini awal sekali. Riko.. Tetapi tiba-tiba kesunyian itu pecah, Duren menindihku, menyerbu leher & wajahku dengan ciumannya yang bertubi-tubi. Semenit kemudian, ia berkata, “Jangan khawatir, saya akan bertanggungjawab.” Heran, kubuka mataku. “sigh” higher education sucks!




















