Pak Gatot sangat menikmati
dan kadang-kadang salah satu tangannya membelai-belai
rambutku.Setelah kukocok beberapa saat, dalam sekejap kontol Pak
Gatot bertambah panjang, mungkin sekitar 18 cm. “Empuk sekali ranjangnya,” pikirku. Bokep china Mungkin ia nggak
berpengalaman Pak, kataku. Kemudian Pak Gatot
bergerak maju mundur lagi, sehingga air maninya muncrat
dan mendarat tidak beraturan di dagu, leher, dada dan
tentunya sepasang payudara dan putingku.Akhirnya Pak Gatot berhenti bergerak meski kontolnya
masih di antara kedua payudaraku. Tadi Bapak lihat ukuran BH kamu. Setelah puas minum, Pak Gatot langsung berkata dengan
tatapan nafsu, “Vicki, ayo ke kamar aja, ranjangnya
besar, lebih enak, kamu boleh menjerit sepuasnya.”
Aku lagi-lagi tersenyum malu, namun menjawab dengan
sedikit khawatir, “Hah? Wajahku tambah merah mendengar bahasanya yang kasar,
tapi mungkin karena sudah 200% takluk, aku tambah
berdebar-debar. Kalo sampai kamu menjerit atau berontak
terlalu keras, maka Bapak jamin kamu tidak akan lulus,
ok?” tambahnya lagi.Saat itu aku sungguh-sungguh tidak tahu harus berbuat
apa karena belum pernah menghadapi situasi seperti ini
dalam hidupku. Tiba-tiba Pak Gatot memegang belakang kepalaku dan
menarik kuncir rambutku yang masih terpasang sebelumnya.




















