Tubuh Agnes yang terikat masih terbayang-bayang di pikiranku hingga aku berusaha menyalurkannya dengan onani. Bokep hot “Sudahlah man, aku tidak mau mengingat masa itu lagi…” jawaban Agnes dengan wajah yang sedikit kesal.Walaupun mukanya cemberut begitu, tapi dia masih terlihat cantik. Ku usap kening Chelsea lalu kubisikkan, “Maafkan aku…” Karena takut dipergoki dan dikira berbuat yang tidak-tidak, aku pun segera keluar dari kamar yang mayoritas berwarna merah muda ini.Aku penasaran dengan kamar yang lebih luas di sebelah kamar Chelsea. Maju mundur John menggerakkan pinggulnya dengan diikuti sedikit sentakan karena penisnya yang tidak bisa masuk penuh ke dalam vagina Agnes, sehingga John harus sedikit memaksa tanpa memikirkan Agnes yang tengah kesakitan.Tiba-tiba aku mendengar suara langkah seseorang, sontak saja aku kaget dan cepat-cepat lari kembali ke kamar. Penisnya yang besar dan panjang seperti tidak alami itu terlihat kesulitan menerobos lubang vagina Agnes.




















