Karena aku harus selalu mendampinginya, tentu saja Nyonya membelikan aku beberapa potong pakaian yang pantas. Link bokep Padahal uang itu nilainya besar sekali bagiku. Mengisi kegersangan dan kesunyian hatinya yang selalu ditinggal suami. “Iya, Nyonya. Juga orang-orang yang yang selalu sibuk dengan urusannya masing-masing. Cepat pergi, nanti Nyonya keburu tahu..”, kata Bi Minah sambil menepuk pundakku. Padahal sudah hampir sebulan suaminya pergi Dan kini pulang juga hanya semalam saja. “Terus, tujuannya mau kemana?” tanyanya lagi. Setelah memasukkan mobil ke dalam garasi, aku bergegas ke kamar. Betapa tidak, ternyata Nyonya Wulandari tidak pernah puas kalau hanya satu atau dua kali bertempur dalam semalam. Selembar ijazah SMP yang kubawa dari desa, ternyata tidak ada artinya sama sekali di kota ini. mengurus rumah sebesar ini, tidak mungkin bisa dikerjakan oleh satu orang. “Terima kasih, Bi”, ucapku. Tapi seperti yang selalu terjadi. Makanya usaha paman tidak pernah bisa maju.
