Aku tidak ingin beban ibu semakin bertambah. Bokep barat Sore hari ibu membangunkan aku,
“bangun nak..mandi yang bersih pakai baju yang rapi…”“emang mau kemana sih bu…”
“tadi pak Rendra minta tolong sama ibu, kamu disuruh mijit di kamarnya..”“aahhhh…ibuk aja deh..aku capek bu…”
“dia mintanya kamu kok Dinar turuti aja biasanya dikasih uang lebih kan lumayan…”Dengan terpaksa aku harus menuruti permintaan pak Rendra. Aku benar-benar tidak tahan tubuhku terus bergetar saat itu. Pusarku dia ciumi hingga turun kebawah.Dia membuka celana dalamku dan melihat memekku yang masih perawan itu. Payudara perawan yang masih kencang dan montok membuat dia semakin beringas. Dengan terpaksa aku menelan cairan itu rasanya mau muntah. Aku hanya pasrah saat itu dia terus membuat aku horny. Pak Rendra melepasnya dengan sangat kasar. Air mata menetes saat itu, aku tahan untuk tidak menangis. Ternyata dia kepala di salah satu kantor swasta sedangkan suaminya bekerja di luar kota jika pulang satu bulan sekali. Bisa istirahat kalau balitanya tidur aja.Ibu tidak pernah mengeluh dengan pekerjaannya dia selalu