Hujan makin lebat, Roni menutup pintu gubuk, suasana makin dingin Roni menatapku dengan lembut. Aku termenung sejenak memikirkan cara apa lagi kubuat untuk mengajak Tutik ceritakan kisahnya.Dengan ide yang cemermalang terlintas di benakku untuk merayu dengan posisi yang sama. XNXX bokep Akupun tidak tinggal diam untuk melacak mangsa tulisanku luput sampai disitu. “Hai… lagi ngapain mbak ? Tutik bertanya lagi ” bang ayo donk…! cepat donk aku tidak ada kawan nih…!.Akhirinya aku beranikan diri balik lagi kehotel tersebut. sukanya memberitakan kesusahan orang lain. Awal dari kesukaan Tutik pada Roni penuh dengan kejujuran dan kebaikannya di mata Tutik membuatnya tergila-gila dengan Roni.Saat yang di nanti-nantikan Roni mulai berani bercanda mengajak Tutik jalan-jalan ke salahsatu tepat perbelanjaan. Kupanggil pelayan café untuk membayar minuman. Hujan grimis masih membasahi jalan raya, cuacapun semakin dingin, pengunjung café sudah kosong, tinggal kami berdua dan dua orang pelayan café, saat itu jam 1.30 Wibb.
