Eeh! Bokep mom Aku menolak dengan halus ajakan Amin. Aku orgasme nich!”, suaranya makin lirih, rupanya di seberang sana Amin sudah berhasil mencapai puncaknya, gila! Oocch! Jari-jariku turun sedikit mengusap-usap bibir vaginaku sambil menggesek-gesekkan klitorisku. Lagi ngapain nich?”, sahut Amin dari seberang.“Aku sedang mau mandi nich! Badanku kini lemas tersandar di punggung bathtub. “Yaa..! Bulu-bulu halus kemaluanku tampak menyibak keluar dari sela sela secarik kain model segi tiga kecil yang tipis ukurannya, tidak lebih dari ukuran dua jari hanya mampu menutupi lubang vaginaku. Kocokan jari-jari tangan kananku semakin cepat. Tunggu dulu dong! “Ooh.. Please! Tiba-tiba kudengar suara teriakan Amin dari seberang sana..“Ooo.. Emangnya kenapa dan ada apa menelepon? “Baiklah”, jawabku menyetujui sambil meraih hands free kemudian aku masuk kembali ke kamar mandi. Aku terus melenguh. Akhirnya dengan berat hati Amin pun bersedia mematikan teleponnya, entah berapa banyak pulsa sudah yang dia habiskan untuk melakukan sex by phone denganku sambil beronani.Terus terang saja walau sudah agak sering kontak dengan Amin dan kami juga
