Semprotan cairan tersebut sampai mencapai pergelangan tanganku. Dua menit sudah si Ika mampu bertahan sambil mengeluarkan jeritan-jeritan yang membangkitkan nafsu. Bokep jilbab Mulutku berhenti di daerah pusarnya. Sementara setiap kali menusuk masuk kepala kontholku menyentuh suatu daging hangat di dalam memek Ika. Terasa benar bahkan dinding vaginanya mulai basah. Di saat bergetar itu pinggulnya yang padat dan amat mulus kuremas kuat-kuat sambil ujung hidungku kutusukkan ke lobang memeknya.“Mas Booob… enak sekali mas Bob…,” Ika mengerang dengan kerasnya. Namun kemudian kuusir pikiran yang tidak-tidak itu. Tempat kos-ku dan tempat kos-nya hanya berjarak sekitar 700 m. Apalagi tubuh telanjang Ika yang terbaring diam di hadapanku itu benar-benar aduhai. Masih dengan kocokan konthol perlahan di memeknya, tanganku meremas-remas payudara montok Ika. “Neng Ika ini… Nanti Kak Dainya ngamuk dong.”
“Kak Dai kan tidak akan tahu…”
Aku kembali memaki dalam hati. Wajahku ganteng. Edan… edan… kontholmu membuat memekku merasa enak sekali… Nanti jangan disemprotkan di luar memek, mas Bob.