Mendengar hal itu, aku hanya bisa mengangguk pasrah, dan berharap aku cukup kuat untuk melalui ini semu. Bokep indo Mereka benar benar menepati janji untuk tidak melukaiku dan menyakitiku seperti menampar ataupun menjambak rambutku. “aaaaaagh…” erangku ketika penis Urip mulai melesak ke liang anusku. Mereka bersorak gembira, mengerubutiku dan mulai menggerayangi tubuhku, tanpa aku bisa melawan sama sekali. Sambil keluar Urip berkata, “nanti kasihan non Eliza, kalo mem*knya yang bersih jadi kotor kalo kont*lku tidak aku cuci”. Walaupun memang tidak sesesak tadi, namun cukup untuk membuatku merintih mengerang antara pedih dan nikmat.Kini Hadi dan Yoyok ikut mengepungku. Aku memberi mereka makanan hanya karena ingin berbagi, tanpa memandang status mereka. Jam di ruang UKS sudah menunjukkan pukul 20:00. Girno yang sudah terbakar nafsu ini mulai memompa vaginaku dengan ganas, membuat tubuhku kembali bergetar getar sementara aku mendesah dan merintih merasakan nikmat berkepanjangan ini. Non Eliza tadi sakit perut kan?




















