Aku mencoba memikirkan sikap-sikap mas Danu akhir-akhir ini, mungkinkah ada perubahan yang luput dari pandangan mataku?Sikap diamku membuat Sita bertanya,“Kenapa, In?”Aku menggeleng,“Mas Danu sudah memendam rahasia ini sejak dua bulan pernikahan.” lirihku. Merampok atau membunuh untuk biaya kawin?”Mas Danu tertawa dan mencubit pipiku.“Tidak, Sayang. Link bokep “Aaah… e-enak, Sit.” sahutku gemetar. Mungkin lain kali.” dia menghindar.Aku menghela nafas panjang. Tanganku mulai bergerak meraba-raba payudaraku sendiri, sambil tetap menggesek-gesekkan kedua pahaku pelan-pelan. Ditengah genjotan sang suami, Sita menggigit bibirnya. Ujung penis laki-laki itu terasa beberapa kali menyentuh ujung kerongkonganku. ”Sapa bilang aku mau ML? Dia bangkit dan berlalu tanpa kata-kata. “Dari dulu usaha-usaha nggak ada hasilnya. “Nggak fokus.” kilahnya pendek. Berjalan santai memasuki ruang tamu, aku tersenyum penuh kemenangan. Kusandarkan kepalaku di dadanya yang bidang. Sebelum naik, ia melepaskan handuk yang melilit bagian bawah tubuh sintalnya. Kamar Sita ada di lantai atas. Bikin aku keki aja. Dengan penasaran aku mananti kalimat apa yang akan keluar dari sana.
