“..Tomo? Yayasan Bunda Tomoa, aku membacanya di sebuah papan nama di depan pintu masuk bangunan itu. Bokep hijab Aku berteriak.“Ini akibatnya kalau jadi perempuan genit!!”Tomo menariknya lagi untuk kedua kalinya, pakaian dalamku semakin terlihat. ‘Senjata’nya sudah memasuki diriku seutuhnya dan sakit yang kurasakan itu sedikit aneh, ada kenikmatan di dalamnya. Kata Tomo, aku sangat cantik dengan baju itu, “Kamu cocok sekali dengan warna putih, sangat matching dengan warna kulitmu.. Tapi, aku tidak bergerak sedikit pun. Jangaan!!”, aku berteriak ketakutan.Terlambat, aku sudah telanjang total. Tapi, aku tidak bergerak sedikit pun. Kalau kamu capek, besok bolos saja.”Tomo pun menggendongku yang masih terisak kekamar tidurku. Sudah kuputuskan! Tak lama, Aryo temanku yang sepertinya suka denganku datang, sambil menyerahkan hadiah, dia mencium kedua pipiku. Sudah kuputuskan! Tomo sangatlah baik padaku. Tapi, dia juga bersikap disiplin. Beruntung sekali kamu punya ayah angkat seperti Tomo..”Kata Sara, teman baikku sambil tertawa meledek.
