Kulihat tebaran warna hijau ditimpali air hujan yang begitu deras di sebelah kiri jalan tol. Jariku masuk lebih ke dalam. Bokep rusia Rongga itu seperti tidak berujung. Kepalaku berputar-putar karena aliran darah yang sangat cepat ke otakku. Dia terengah-engah. Sekali dalam seumur hidup.Aku beranjak di tengah kerumunan calo-calo untuk mencari busku. Benar-benar basah. Kali ini tanganku lebih berani. Aha, dia mengerti. Memejamkan mata.Lama sekali. 4 hari sebelum pernikahanku. Perjalanan cinta kami bisa dibilang cukup mulus. Masih terjebak di Cawang. Sungguh, ibu itu mempunyai dada yang sempurna. dari dulu memang aku tidak pernah suka keramaian dan kesesakan Jakarta. Tapi sekarang penisku bisa bebas mengacung menunjuk langit. Kami berpandangan sebentar. Aku kembali menggesekkan kakiku, menunggu responsnya. Tipikal keluarga Jakarta, berumur di akhir 30an dan baru saja mempunyai anak. Sikuku kemudian membuat gerakan melingkar di dadanya. Tapi dari gerakan tubuhnya aku tahu, dia sangat terangsang. Itu kaki orang dewasa. Belum lagi suara ibu-ibu di sebelahku ini, yang ya ampun, cerewetnya. Sepanjang sejarah hidupku. Uh, begitu
