Ibu aku rebahkan di tempat tidur. Bokep montok Mendadak lampu mati. Aduuh, vaginanya tebal banget. “Buu, Tomy juga buu. “iich anak nakal”, Pahaku dicubitnya. Aku jadi nafsu banget. Cepat-cepat aku buka celanaku, aku turuni celana dalamku. Bener-bener nih. Bener-bener nih. “Buu, Tomy juga buu. Ayo nanti keburu malam”. Ibu macam apa kau ini, masa lihat menantunya sendiri kok blingsatan”. Aku dan ibu mertuaku berangkulan, berciuman dengan lembut penuh kerinduan. Kami duduk di sofa dan berpandangan dengan penuh kerinduan. “Buu penisku kejepit niih…, Sakit”, kataku. Tetapi aku selalu menaruh hormat kepada ayah dan ibu mertuaku. Dalam kegelapan itu, ibu mertuaku (waktu itu masih calon) berdiri, saya pikir akan mencari lilin, tetapi justru ibu mertuaku memeluk dan menciumi pipi dan bibirku dengan lembut dan mesra. Demikian juga pantatnya juga bahenol banget. Aku kadang-kadang sagat merasa bersalah dengan Riris istriku, dan juga ayahku mertua yang baik hati. “Aduuh Toom, ibu juga…, Peluklah ibu Tom, peluklah ibu” nafasnya semakin memburu.
