Mungkin juga di wajahku.Segera aku keluar dari mobil untuk menutupi rasa malu. Bokep arab arrhh..” kucengkeram pinggulnya sampai ia meringis kesakitan. Melas? “Hey, belum tidur?” sahutku. Hmm Aya pikirku. Kuubah posisiku menjadi berbaring sehingga kepalaku lebih dekat dengannya. Kubiarkan jemariku diam sebentar di sana. aass.. Aku sangat tidak mengharapkan bertemu dan mendapati kenyataan yang menyakitkan seandainya perasaanku benar, aku sungguh tidak mengharapkan. shhs.. Ahh sudah kosong?! sshh.. Tapi setelah aku memintanya berterus terang dengan memelas akhirnya semuanya meluncur lancar dari bibirnya. Dia adalah anak pertama dari tiga bersaudara, perempuan semua. Ia sedikit berontak tapi kueratkan tanganku di kepalanya. Lalu cepat-cepat dikenakannya sambil menunduk. T-shirtnya tetap kubiarkan. Sudah jam 3:15, dan aku tidak memergoki mobil rival sialanku di jalan. Sambil menyetir kubuka laci mobil, mencari sesuatu. Lalu perlahan aku seakan mau membisikkan sesuatu, kupegang kepalanya lalu kucium bibirnya pelan. Aya menyusulku. “Ben masuk aja yuk..
