Sperma itu menyemprot langit-langit mulutku, disusul semprotan berikutnya yang semakin mengisi mulutku, rasanya hangat dan kental dengan aromanya yang familiar denganku. Bokep colmek ya.. Beberapa menit kemudian dia menarik tubuh kami mundur beberapa langkah sehingga payudaraku yang tadinya menempel di meja kini menggantung bebas. Aku mendesis dan meremas rambutnya sebagai respon atas tindakannya. Penis dalam genggamanku itu kucium dan kujilat perlahan disertai sedikit kocokan. Tingkahku yang nekad ini membuatnya salah tingkah. Kampus sudah sepi saat itu karena saat menjelang ujian banyak kelas sudah libur, kalaupun masuk paling cuma untuk pemantapan atau kuis saja.Aku naik lift ke tingkat tiga. Dia memuji permainanku dan berjanji berusaha membantuku mencari pemecahan masalah ini. Kuturunkan badanku perlahan-lahan dengan gerakan menggoda hingga berlutut di hadapannya. Wow, pendek-pendek gini kuat juga ternyata, dia masih sanggup menggendongku dengan kedua tangan lalu diturunkan diatas meja kerjanya. Beberapa detik kemudian tubuhku melemas kembali dan tergeletak di mejanya diantara tumpukan arsip-arsip dan alat tulis.Aku hanya bisa mengambil nafas sebentar karena dia yang masih
