Aku diam saja, bahkan dia minta aku memeluknya erat-erat agar hangat tubuhnya. Dalam dua jam perjalanan itu, tangan dan jari-jari Anisa tak henti-hentinya merogoh celana dalamku, dan memegangi ‘Mr. Bokep hijab “Habis bagaimana? Veggy’ itu tanpa rasa jijik pula. Kami kebingungan sekali, bahkan berteriak memanggil-manggil mereka yang berjalan duluan. Kembali kami berpelukan, berciuman, hingga tanpa sadar aku memegang payudaranya Anisa yang montok itu, dia diam saja, bahkan seperti meningkat nafsu birahinya. astaga lagi, Anisa sudah ‘keluar’ banyak, ‘Ms. Tiba-tiba dia memelukku lagi. Dia menyodorkan uang dua lembar lima puluh ribuan, aku menolaknya, biar aku saja yang membayar Taxi itu. Penny’ku di ‘Ms. Penny’ku di ‘Ms. Tanganku bersentuhan dengan payudaranya, dan aku berguman
” Maaf Nisa ?”
“Enggak apa-apa ?!”: sahutnya. basah semua, tolong pakein aku jeketmu dong ?” pinta Anisa. Kami kebingungan sekali, bahkan berteriak memanggil-manggil mereka yang berjalan duluan. Anisa Maharani, MSC. ” Aku suka kok !” Bisiknya lagi.
