Aku tetap menangis sambil menutup muka dengan kedua tanganku. terus….vaginaku. Bokep live Sambil menelungkupkan badan di meja, tangisku tetahan. Aku mulai berpikir pada kejadian tadi, bukankah aku telah terlanjur basah saat ini ? Ternyata dengan tulus dia masih bisa menahan syahwatnya. Sewaktu Pak Hamid pamit, dia meninggalkan amplop biaya pemeriksaan. Bukankah tubuhku yang paling sensitif telah dinikmati Pak Hamid ? Aku melompat dan memeluk Pak Hamid. Tiba-tiba irama gerakan itu berubah menjadi cepat, semakin cepat….. Seketika aku bangun sambil menutup kedua kakiku. Ingin rasanya benda itu masuk lebih dalam. Aku bagaikan melayang, kedua tanganku menjambak rambut Pak Hamid. husss….. Tiba-tiba benda dalam vaginaku ditarik keluar. Aku bagaikan melayang, kedua tanganku menjambak rambut Pak Hamid. Gesekan kumis sepanjang perut membuatku menegang. Sambil membuang muka aku sesenggukan. Padahal bisa saja memaksa dan memperkosaku.Kesadaranku mulai pulih, emosiku mereda. Bahkan pergi ke tempat penyelaman sering hanya dilakukan kami berdua, aku dan pak Hamid. Ia terlahir dengan kelainan jiwa. Tapi itu bukan salah suamiku. Bukankah bagian dari
