Permainan Mesum Ibu Yang Menggoda

Kutoleh jam dinding yang menunjukkan pukul 15.45. Bokep Sengaja masih kubiarkan untuk serangan akhir. Setelah suaminya pulang dari Surabaya, masih ada beberapa kali kami main tanpa ada yang tahu, sebab Mr. Di bawah sana kurasakan cairan dari vaginanya meleleh ke penis, perut dan pahaku. Tadi ia masih meringis, tetapi sekarang kulihat mulutnya setengah membuka dan matanya terpejam, namun tidak tampak tanda-tanda kesakitan lagi. Lidahku mengait-ngait lidahnya dan mengisap lidahnya. Bernard dan memperhatikan tukang kebon yang sudah bersiap-siap pulang ke rumahnya sebab sudah sore. “Heran, koq bisa-bisanya vagina perempuan ini begitu indah padahal sudah 15 tahun kawin dan melahirkan tiga orang anak?” pikirku. Hatiku bersorak, namun tidak kunampakkan secara nyata. Melihatnya dengan celana dalam dan BH bukannya membuat nafsuku mereda, malah timbul keinginanku untuk kembali menyetubuhinya. “Mas, ntar giliranmu ya… Aku capek nich … Abis Mas begitu nakal mempermainkan aku!” tukasnya sambil memeluk leherku. “Ehmphhh,” erangnya mencoba menolak, tapi tak kuasa melawan apalagi aku langsung memeluk tubuhnya dengan erat.

Permainan Mesum Ibu Yang Menggoda