Ia mendengus pelan, “Enghh.. Bokep Aku lalu bilang padanya, “Masih bandel juga ya? “Kamu capek Say? Kini batang kemaluanku berada di atas permukaan air sedangkan biji kemaluanku setengah tenggelam. Jepit, longgar, jepit, longgar, mungkin istilahnya empot ayam. kamu nyalain dulu airnya ya biar bath-tub nya terisi,” kataku. Disaat kemaluanku berdenyut menyemprot air maniku, ia terus naik turun dan mengeraskan cincin vaginanya. “Naik lagi ke tempat tidur yuk.. Aku pengen liat, kamu atau aku yang keluar duluan.”Baru selesai omong, tiba-tiba kurasakan sulit untuk maju mundur karena batangku seperti dicengkram oleh cincin vaginanya. Bajunya kulemparkan ke kursi, aku lalu membuka bajuku sendiri. Setidaknya 15 menit aku terlena dalam keadaan berdiri. Akupun bergerak mundur dan bersandar pada ujung bath-tub untuk memberi ruang yang lebih panjang baginya.Ia lalu mencabut sumbat bath-tub sehingga airnya pelan-pelan berkurang. Jari telunjuk kananku kumasukkan pelan-pelan kedalam lubangnya lalu pelan-pelan kuputar-putar sedangkan ciumanku terus bergerak naik kedadanya.“Auh..
