Bagiku kata mabuk saja lebih cocok dibanding kata cinta. Bokep Kuperhatikan wajah Nina yang sangat “ekspresif” menterjemahkan tiap kenikmatan yang dirasakannya. Aku segera mengusir perasaan itu jauh-jauh dan segera setelah selesai buang air kecil aku segera membersihkan diri (tentunya flushing the toilet juga) lalu ingin segera meninggalkan ruangan yang mulai “spooky” itu.Belum sempat aku keluar tiba-tiba pintu masuk toilet terbuka dan terdengar langkah-langkah kaki yang tergesa-gesa. good morning Sar,” ucapan itu muncul dari wajah ganteng milik Hendra asistenku. Tapi tetap saja aku iri dengan tinggi badannya, titik.Saling bergantian kedua wanita itu melepaskan nafsu mereka, meremas dan kemudian menghisap, menjilat (etc.. Begitu eratnya sehingga baru terlepas perlahan sesaat setelah desahan nafas kenikmatan terakhir mereka berlalu.Aku merasa sudah cukup melihat semuanya. Kemudian tubuh Nina yang langsing itu tampak beranjak duduk di atas wastafel. Dua pasang tangan yang halus dan lentik terlihat tergesa-gesa saling mencopot pakaian bagian atas pasangan masing-masing. “Ah masa sih.. pagi Hen,” jawabku. Well, bagiku itu problem mereka, yang penting aku




















