“Ada apa?” tanyaku. Atau aku pakai baju lagi.” Mengerang, kutarik tubuhku. Bokep india Aku tak perduli. Akhirnya aku menawarkan untuk mengantarnya pulang. Aku tak tahan lagi. “Hey, jangan kasar-kasar.”
“Maaf..maaf…,” ucapku terbata-bata. “Yah, lumayan. Sampai akhirnya aku merusak suasana dengan pertanyaanku.“Stop!” serunya, membuyarkan lamunanku. Terus terang saja, ia membuatku tertarik. Wajahku memanas. “Tunggu,” katanya sambil tersenyum. Mataku terpejam menahan kenikmatan yang tiada tara. Kita impas?” Aku menoleh dan melihat ia masih dengan senyumnya menatapku. “Mau kau tidur di dadaku?” kudengar ia berbisik padaku. Ia menoleh dan menatapku dengan heran. Yang ada hanyalah gambaran sebuah kebekuan. Ruang tamu yang semula gelap menjadi terang dan terasa hangat. Batang kemaluanku melemas dengan sendirinya. Tak perduli, kutekan lagi pinggulku. “Apa yang lucu?” tanyaku. Ia membalas pagutanku dengan gerakan mengulum yang lembut. Aku hendak menarik tubuhku saat ia meraih lenganku. Katanya, “Help me?”
“Ahh,” desahku, lalu mengulurkan kedua lenganku, menyusupkannya ke balik pinggulnya, berusaha mencari pengait span yang ia kenakan.




















