“Kalau begitu, balikkan badan dan tutup pintu itu,” katanya kemudian. Rumah Pak Gino luar biasa besar dan mewah. Bokep tobrut Aku bertanya-tanya dalam hati apakah ia tahu aku mengintipnya tadi. Tapi selepas siang sebuah sms masuk ke HP-ku. Setuju?”“Setuju, Pak”“Kamu mulai kerja hari ini!” kata Pak Gino.Seminggu sudah aku menjadi supir Nyonya Gino. Kubenamkan wajahku di tempat Astrid dan kumainkan lidahku, merangsek sedalam mungkin ke seantero vagina yang basah dan lapar itu. Tidak bisakah kau lihat ranjang itu? Tapi ada benda yang mulai terasa mekar di selangkanganku. Jadi, selama seminggu ini aku akan stand-by di kantor Pak Gino sebagai sopir cadangan. Sempurna,” kataku. Kuberanikan bicara, “Ibu tidak perlu memberi saya uang itu. Aku terengah-engah dibuatnya. Paham?” ujar Bu Astrid tegas.Aku terdiam sejenak. Aku melihatnya dari kaca spion. Ia seorang lelaki tua, bos sebuah perusahaan peralatan masak di Surabaya.“Kamu tetangga Pak Supandi?” Tanya Pak Gino.“Benar, Pak.
