Dia mengerti kalau Is itu manja, anak bungsu (tidak punya adik dong) dan dia menganggap aku ini adiknya. Ah… aku rasa dia tahu dan mengerti perubahan keadaanku. Bokep stw Langsung saja kumasukkan satu jariku mengikuti jari Avin yang sudah masuk ke dalam.”Aaauuggghh.. eehhmm… terruusss… sayaangg… nggg… aakkkhh… teerrruuss… sss..” erangannya menjadi-jadi.Aku jadi mengerti kalau lubang itu mungkin yang disebut vagina, lubang kewanitaan yang bisa untuk hubungan seks. Dia semakin erat saja memelukku pada posisi berbantal di pahaku dengan wajah dibenamkan dekat selangkangan. Sangat risih.Tapi ada satu sisi yang harus kusadari, aku harus dapat unjuk diri. Aku jatuh rebah telentang setelah sekian lama bertahan pada posisi duduk. Dia tinggal kelas, sebenarnya tidak nakal (nakal menurutku = suka berkelahi). Lama aku berusaha mengeluarkannya, dan akhirnya keluar juga. Ada cairan putih kental membasahi kain dalam celanaku dan tembus keluar. Aku meringis menahan nikmat, geli, sakit… tidak karuan. Aku ambil keputusan turun dari lantai depan papan tulis yang memang lebih tinggi 20 cm dari lantai bawah




















