“Hehehe…itu namanya peju Non, ntar lama-lama juga doyan kok !” sahut Pak Kahar yang sudah berdiri di sebelahnya. Bokep china “Hehehe…liat Ron, si Non ini cepet yah belajarnya sampai Pak Mamad kesetanan gitu !” komentar si satpam. Pakaiannya cukup modis, malah kadang terbilang seksi namun masih dalam batas wajar. “Ehehe, makasih ya Non jadi ngerepotin aja” kata Imron seraya menerima seberapa fotokopian yang dipungut gadis itu. “Kecuali apa Pak…tolong katakan !” suaranya meninggi seperti mau nangis. Untungnya tidak terpeleset ke bawah karena itu anak tangga terakhir, namun setumpuk hand-out fotokopian yang sedang dibawanya ke sebuah kelas atas pesanan seorang dosen berantakan di lantai. Dia harus mengakui bahwa dirinya terangsang berat sekalipun nuraninya menolak, memang suatu dilema yang membuatnya bingung sehingga perasaan itu cuma bisa dicurahkannya lewat air mata.Daerah bibir kemaluannya semakin basah seiring dengan gesekan jari-jari Imron yang semakin intens. Maka setelah mengambil lima gambar dia turun dari bangku tinggi dengan hati-hati dan meninggalkan tempat itu.




















