Kucuci perutku sampai bersih. “Paket dari Batam ?” tanyaku tanpa berani mengambil resi yang wajib kutandatangani itu. Video bokep Nanda kelihatan seperti biasa saja, sebelum mulai makan ia menepuk-nepuk pinggiran meja makan, sambil menggoyang-goyang kepalanya, seolah sedang memainkan alat musik seperti bongo, combo dan sebangsanya. Biasanya suka ngajak ngobrol, ngomongin yang lucu-lucu serta sebagainya.Tapi kini kalian sangat berubah. Tidak hanya daripada itu, bunyi musik yang kusetelkan di dalam kamarku ini mungkin terlalu kencang, jadi langkah Prima tidak terdengar. Mukanya tetap disembunyikan di antara kedua lututku. Tapi aku sudah bertekad untuk membuat Prima riang kembali seperti dahulu. Di sebuah café, aku mulai berusaha membalasnya, “Kamu kenapa Pri? Bahkan hingga ke kolong tempat tidurnya kuperiksa. Pertanyaan itu pun makin membulat. Hehehee…dapet sepeda juga lumayan lah.”
“Iyalah. Pagi itu aku baru berakhir mandi serta mau berdandan sebab mau pergi ke mall, sekalian mau membeli karpet kamarku, untuk mengganti karpet lama yang tampak telah kusam serta gundul-gundul di sana-sini. “Mustahil gak ada apa-apa.




















