semakin lama goyangan naik turun pantat Ibu Mila semakin cepat. Bokep jilbab “Kamu sudah keluar Pento?”. “Pento kamu maukan, hari ini, kamu bercinta dengan Ibu tanpa merasa terpaksa”.Aku tersenyum dan kupandangi wajah Ibu Mila, aku merasa bangga sekali, kupeluk lebih erat lagi tubuh Ibu Mila. Banyak teman teman yang tersenyum lepas, karena bisa bebas bekerja tanpa perlu ada yang ditakuti.Cuma aku yang tidak senang atas peristiwa ini, karena aku ingin sekali melihat expresi wajah Ibu Mila. Seandainya saja dendamku belum hilang mungkin aku tidak peduli apakah Ibu Mila lelah atau tidak, pasti sudah kutancapkan kembali kontolku yang masih tegak berdiri kelubang memek Ibu Mila sampai Ia minta ampun dan memohon mohon padaku.Hari itu sampai jam sepuluh malam Aku dan Ibu Mila benar benar menghabiskan waktu kami hanya untuk bersetubuh meraih kenikmatan demi kenikmatan. Kami berdua berjalan menuju kepembaringan, tangan Ibu Mila terus memegangi kontolku. Ya sudahlah Akupun sibuk dan larut dengan pekerjaanku. Dihisapnya puting dadaku, sambil tangan Ibu Mila meremas remas kontolku




















