Air itu melewati bibir kak Dewi, lalu bergerak ke kerongkonganya…. “Ini Sinta…kak Dewi-nya ada ?”,
“Ada…sebentar ya kak !”, kataku. Bokep jilbab Ia menggeliat-geliat kesana kemari. Kualihkan pandanganku dari lubang kunci sesaat, pikiranku sungguh kacau, tak tahu apa yang harus kuperbuat. “Pasti Tedy sekarang lagi error !”, tiba-tiba kak Dewi berkata datar,
“Apaan sih kak ?”, kataku agak jengah. Ia telah tahu yang kuinginkan. malam rabu dan malam minggu. Tidak benar-benar maskudku. Dan ketika aku menaiki tangga ke lantai atas, HP kak Dewi berdering. Kak Dewi merasakan pandangan mataku, ia membetulkan leher bajunya. Kembali kuhempaskan tubuh, lalu menunggu kak Dewi melakukan hal yg seharusnya. Aku tidak tega melihatnya. Ayo makan rotinya !“, kata kak Dewi sambil menuangkan air putih mengisi gelas dihadapanya, lalu meneguknya perlahan. Yah…! Diantara desahan dan rintihan aku menyebut-nyebut nama kak Dewi. Ia mestinya memang sudah berumah tangga. Aku keringatan. Melihat pakaiannya yang lagi dijemur saja aku terangsang.
