Tidak beranjak dari pintu sedari tadi. Hanya mengenggam leherku saja.Slurppp…. Bokepindo Aku menangis tersedu-sedu karena saking takutnya dibunuh.“Tapi gak sekarang… saya tidak ingin terburu-buru, hehe…” Dia lalu bangkit, kemudian menancapkan flash disk pada tv yang ada di atas meja. Namun aku harus keluar dari sini bagaimanapun caranya. Aku kembali menjerit putus asa, mencoba meronta. Tanganku terikat. Gimanapun aku harus keluar dari tempat ini.Tiba-tiba ada yang masuk ke dalam kamar. Aku tanpa bertanya mengikuti saja.Aku melihat pak Jun memanaskan sebuah besi di atas kompor. Mita emang sempurna bangeeet, hahahaha” ucap mereka.Pak Jun kemudian mengambil pisau dan mendekatiku. Kondisinya sama seperti gadis yang ku lihat sebelumnya di hari pertama aku di sini. Sebagai gadis biasa tentu saja aku takut, tapi setelah beberapa hari berada di sini entah kenapa aku malah ingin jadi bagian dari objek kegilaan mereka. Aku dibuat penasaran rasanya jika dibunuh oleh mereka untuk dijadikan makanan.




















