kuteruskan saja.Perlahan dua gadis itu berlalu, seperti tak terjadi apa-apa, kecuali tawa kecil Rinay yang terdengar. Yah, tak ada rahasia di antara kami. Bokep colmek Cairan kental menitik-nitik banyak sekali.Meski nafasnya ditahan, aku tahu gemuruh di dadanya sudah sedemikian hebat. Kemudian perlahan dia mengalihkan pandangannya ke tubuh temannya yang masih telungkup itu.“Terserah kamu, Kak. Secara naluriah aku menyelusuri tubuh sintal Cenit.Mulai dari leher, terus ke punggung, meremas daging hangat di pinggul terus ke bagian bawah. Perlahan dia menekuk tubuhnya dan memelukku dari atas.“Masukkan, Kak.” Pintanya dengan nada gemas.Ia memegang batang kelaminku itu dan memasukkannya ke dalam liang kemaluannya. seluruh tubuh Cenit memang sangat menggairahkan. Kemaluanku terasa berkedut seiring dengan menyemburnya air maniku di liang senggama gadis itu. Aku gak sempat memikirkan sejauh itu. Pelukannya begitu erat dan buah dadanya yang menempel menekan ke dadaku. Sementara liang senggama Rinay pun menggepit-gepit tak terkendali karena tak kuasa menahan nikmat yang luar biasa.Kami masih berpelukan ketika rasa nikmat itu tercapai sudah.




















