“Gak usah nguping juga kedengaran kok om, ceweknya keenakan”, jawabku lagi. Bokep montok Kecupan dan lumatan nya bergerak menjauhi bibirku menjalar sepanjang rahangku, bergeser turun menjelajahi leherku.Mengecup dan menjilati dengan lidahnya yang kasap terus keatas menuju wilayah belakang telinga dan mengulum cuping telingaku dengan lembut. Mataku membeliak, tubuhku melenting dan kucengkeram pantatnya, menekannya dengan kuat kearah tubuhku.Dia bergerak makin cepat walaupun makin sulit, karena kuncian tanganku. Aku tidak dapat menahan napsuku, segera aku kembali kekamar. Dia dengan sabar menunggu, menekan pelan, sangat pelan. Dia takut pejunya keluar di dalam aku, tapi aku sudah bilang biar keluar di dalam. Bergantian pentil yang kiri dan kanan sehingga membuatnya mengkilap karena basah. Kemudian aku paksa duduk dia. aku jepit kon tol nya sampai terasa badan begitu lemas dan tidak bergerak, hanya nafas yang terputus putus seperti habis lari pagi saja. Badan ku dan om Doni sudah basah dengan keringat. “Aku remesin mau enggak”, katanya lagi to the point.


















