Dia menyusupkan
kaki kanannya di selangkangan saya. Bokep montok “Gimana kalau saya tidur di sini saja, Bu”, pintaku lirih. “Gimana kalau saya tidur di sini saja, Bu”, pintaku lirih. Tapi sebenarnya kalau mau jujur Ani masih kalah dengan ibunya. Perempuan
punya bentuk tubuh indah itupun terlihat puas, seakan
terlepas dari dahaganya, yang terlihat dari guratan
senyumnya. Untungnya saya memiliki kemampuan di bidang komputer
dan manajemennya, yang saya tekuni sejak SMA. Seandainya Ani seperti ibunya: tenang pembawaannya, keibuan dan penuh perhatian,
baik juga.Sekarang, di rumah yang cukup mewah itu hanya ada bu Ida dan seorang pembantu. Bu Ida bergelincangan, tangannya makin erat
memegang tititku. Pegawai bu Ida ada tiga cewek di kantor, tambah saya,
belum termasuk di lapangan. Saya tersenyum senang. Kenikmatan yang kuraih,
prosesnya mulus, semulus paha bu Ida. “Saya heran barang ini semalaman kok tegak terus, kayak
tugu Monas, besar lagi. Menyaksikan rona wajah bu Ida
yang memerah jambu, kepasrahannya dalam
ketelanjangannya, menunjukkan kedagaan seorang
wanita yang mebutuhkan belaian dan kehangatan seorang
pria.Akhirnya aku menjadi ayah angkat pacarku walaupun umurnya berbeda tetapi pengabdiannya sebagai seorang
istri




















