Sekarang meskipun ia jelas tahu semua belangku namun ia tak akan berani membocorkan ke orang lain. Hahahaha. Bokep jepang Apalagi Pak Wijaya yang duda begini…”
“Ah, biarpun duda tapi saya masih kalah dengan Pak Heru yang statusnya bukan duda. A-mei pengin hadiah apa dari Papi, KALO TENDERNYA MENANG?” tanya Pak Heru dengan penekanan intonasi yang jelas.Perkataan Pak Heru ini kasarnya kurang lebih: Kau harus tahu diri! Huh! Hehehee}. Justru aku sengaja membicarakan secara terbuka supaya kau tak mencurigaiku. Karena aku mengontrol ketat dirinya. Karena saat ia memijit kakinya, A-mei menurunkan kembali kaus putihnya di bawah bantal. Itulah beda seorang bernama Wijaya dibandingkan orang-orang lain, terutama mereka yang dengan gampang menjual anak gadisnya,” katanya merujuk ke para orang tua “anak-anak asuhnya” itu.Dari percakapan ini kini terbukti kalau Pak Heru juga tak terlalu menghargai mereka (meskipun banyak diantara mereka yang sebelumnya masih perawan), karena ia terlalu gampang mendapatkannya. Sudahlah Pak Heru menginap aja disini. “Kalau urusan begituan khan kita nomor satu di dunia.




















