“Iya sih katanya, tapi khan…”
Belum selesai aku bicara, dia langsung mencium bibirku. Dia menjerit kesakitan, “Stop James, sakit tau.” Aku tidak menghiraukannya dan terus menekan batang kemaluanku sampai rasanya kepala batang kemaluanku menabrak sesuatu. Bokep asia Kumainkan terus sampai aku dan dia mau keluar. Terus terang aku belum pernah dicium oleh cewek sampai seenak itu, dia benar-benar ahli. Kami tertidur lelap sampai pagi di kasurnya sambil berpelukan dengan tidak berpakaian karena pakaian kami tertinggal di ruang tengah dan malas mengambilnya karena sudah capek. Dia balas dengan senyum. Aku sempat kaget, berarti dia masih perawan. “Wah, kok berhenti?” aku bertanya dalam hatiku. “Hmmm.. “Jam 3 sore, di rumahku, jangan terlambat soalnya nanti nggak selesai belajarnya”, jawabnya. “Ah, masa?” katanya, “Gua nggak percaya ah.”
“Kamu kok tahan sih liat-liat kaya beginian?” tanyaku. Lumayan lama aku menjilatinya sampai aku merasa mulutku kering sekali. Lalu kubuka semua baju dan celanaku. Langsung saja kubisikkan padanya bahwa aku juga betul-betul menginginkannya jadi pacarku sejak awal bertemu.




















