Kini sudah pukul 06.45 tetapi A Sui belum juga menyelesaikan ritualnya. Kami segera larut dalam suasana, meskipun aku masih mencoba menahan diri. Bokep korea Bila kita tak berjodoh, biarkan kita berjodoh di kehidupan berikutnya saja”, katanya manja. Namun kelak pertengkaran demi pertengkaran itulah yang membuat kami justru semakin sering jalan bersama, kebetulan hobby kami juga sama yakni melepas sunset hingga terbenam di batas cakrawala laut yang teduh.Seperti biasanya, selaku “anak sulung” dalam KKN (94) tersebut, aku selalu care dengan anak bungsu kami, yakni si A Sui yang memang A Sui (Cantik) itu. Tak satupun bagian kulitnya yang tak terjamah lidah kesatku hingga membuat A Sui blingsatan merasakan kenikmatan yang membara. Gubuk ini telah ditinggalkan dan hanya dihuni bila akan menyuling lagi keesokan harinya.Selanjutnya kami larut oleh perasaan dan kenyamanan dipan yang cukup luas untuk kami berpagutan. Lalu A Sui menunduk dan menceritakan bahwa mimpinya semalam ada deja vu, yaitu kejadian yang tadi telah ada di mimpinya semalam dan hal itulah yang membuatnya




















