Setelah membayar minuman yang kita pesan, aku menggandeng tangan Udiyani dengan mesra untuk meninggalkan cafe dan mencari penginapan di sekitar Kintamani yang memang sudah dekat dari cafe tersebut.Tak lama berselang aku menemukan sebuah hotel yang tempatnya begitu cocok menurut kita berdua.Di Hotel itu tersedia restaurant yang pada malam harinya menyajikan acara live accustic musik.Sengaja aku memilih Hotel yang ada fasilitasnya seperti itu, karena aku juga pemain musik di cafe yang posisiku di band pemegang rythm sekaligus vokal.Setelah urusan dengan resepsionist selesai, aku mengajak Udiyani berjalan ke arah kamar. Ini kan hari bahagia kamu setelah kamu lulus” kataku kemudian.“iya aku tahu itu.. Bokep crot Mas,” desahnya tak teratur.Aku tahu kalau Udiyani begitu menikmati dan suaranya parau namun terdengar cukup sensual. Tanganku kembali meremas kedua payudaranya dari belakang dan lidahku menjilati punggungnya yang penuh dengan butir-butir air. Kamar kami sangat romantis, di depan ada taman dan pancuran air kecil dari sumber mata air sekitar Kintamani dan ada tempat duduknya yang di hiasi lampu temaram.Di




















