Konvensional. Bokep jilbab Darta sendiri, sampai saat ini belum punya pekerjaan. “Tolong belikan rokok ke warung..!” kata Darta sambil merogoh uang ribuan ke dalam sakunya. Mila berkali-kali meludahi mukaku. Yang kudengar hanya suara ranjang yang berderit dan suara kecupan bibir, entah siapa yang mengecup. *******..!” Mila mendorong tubuhku. “Ma, gua mau bisikin sesuatu..’ tiba-tiba Darta mendekatkan mulutnya ke arah telingaku. Berilah ia sedikit kesempatan..” Darta yang menjawab, sambil mengelus rambutnya. Dan hasilnya cukup bagus. Tiba-tiba isakan tangisnya berhenti, diganti dengan nafasnya yang kian memburu. Aduuh ss..” suara Mila membuat nafasku bergerak lebih kencang dari biasanya. Lepaskan..! Akh.. Demikian yang direncanakan Darta tadi. Mila terpekik kembali. Dia tak terlalu mempedulikan kehadiranku. Memang aku mengerti keadaannya. Namun aku dapat membayangkan, betapa kenyalnya tubuh Mila. Berilah ia sedikit kesempatan..” Darta yang menjawab, sambil mengelus rambutnya. Darta segera menyuruhku masuk ke dalam kamarnya, seraya masuk ke kolong ranjang.




















