Vani nyaris tersedak karena kagetnya, plus dia hampir saja mencapai klimaksnya. “Hahh.. Bokep live toked lo besar banget Van… Lo demen kan gue remes-remes gini..”. Vani terpana. Setelah cium sekali pipi Rolland yang bengong, Vani langsung lari ke pintu lobby dan masuk ke taxy yang memang ada di depan hotel. Tangan kirinya yang sudah tidak perlu memegangi Vani, cepat-cepat melorotkan CDnya. Dibukanya pahanya, jari telunjuk dan tengahnya bergerak membelai bibir mhemeknya, lalu masuk ke dalam mhemeknya yang sudah banjir lagi. hmmmmppffffff…” jerit Vani penuh kepuasan. Tiba-tiba, “AAAAHHHHHH…. Ketika Rolland menuju meja resepsionis untuk mengambil kunci kamar, Vani yang menunggu di sofa mendengar HPnya berdering. Begitu kepala Vani nongol, Mr. “Gitu ddee…hmmppffffffff..sssshhhh..” desah Vani lebih erotis lagi. Gue pikir kuntilanak lagi indehoy” kata orang tersebut sambil cengar-cengir. Aroma konthol Ethan membuat libido Vani kembali naik ke level tinggi. Jari tengahnya keluar masuk mhemek Vani, dan diselingi gerakan mengobel-ngobel yang agak kacau, sehingga bunyi kecipakan becek terdengar.
