“Ahhh…aduhh-duh…ga tau terserah Bapak aja !” rintihnya
“Hehehe…gitu dong baru anak baik, eh bukan, perek baik !” tawa Imron mengejek
Dilepaskannya cengkeraman pada leher Joane, tangannya merayap ke bawah menyelinap ke balik rok mininya lalu masuk lagi ke celana dalamnya. Setelah mengumpulkan cukup tenaga, Joane berusaha bangkit walau rasa perih dan pegal masih mendera tubuhnya. Bokepindo Mereka berpesta-pora dengan tubuh mulus gadis itu yang mereka anggap ‘berkah’ yang tidak mudah didapat, sehingga harus dinikmati sepuas-puasnya. “Kenapa Non, kok ngikutin saya terus, masih kurang emang !” sahut Imron cengengesan sambil menggulung kabel OHP. Gadis itu berinisiatif melepaskan kait branya yang terletak di dada antara dua cupnya dan menyembullah payudara montok berputing merah dadu itu. “Aahh, Non dateng juga akhirnya yah !” dia menghampiri Joane yang langsung membuang muka darinya. “Iya Non, udah pulang semua, tinggal Non sendirian, ga takut apa Non ?” jawab Imron dengan terus menyapu.“Nggalah, takut apa, sekarang kan ga sendirian, lagi ada Bapak” jawabnya tersenyum “Pak bisa tolong tutup pintunya anginnya




















