“Siapa sih mereka itu?”
“Ibu juga gak tau” walau pun dalam pikirannya Dewi sudah bisa menebak siapa sebenarnya mereka bertiga itu. Kepala penis partodi yang hitam berkilat diarahkan ke gerbang memek Dewi dan sekali dorong, penisnya masuk hingga ke pangkalnya.“Ohhh yaaaa” Erang Dewi sambil mengangkat pantatnya, kedua kakinya melingkari belakang paha besar Partodi yang berperut buncit.Fasa merasa kecewa, karena ternyata petang ini tidak ada pelajaran. Bokep jilbab Dewi tidak menanggapinya. Lambert menghampiri dengan kontolnya keras menjuntai.“Yang lembut ya… Pak guru” pinta Dewi. Panas berhamburan air mani Partodi dan Dewi berusaha menelan secepat mungkin agar tidak mengganggu pernafasannya.Bingung juga saat Fasa melihat ibunya meminum air kencing lelaki itu lahap sekali.Sementara Dimas mengambil alih posisi Partodi tadi dengan memasukkan kelaminnya dalam memek Dewi dan mulai menggenjot. Lambert menoleh dan melihat Tedi masih bertelanjang dengan kontol yang basah menjuntai. Pak Lambert gelisah di luar, namun dibuat santai. Dia tidak pernah merasakan ngentot memek perempuan seputih dan secantik Dewi, kini dia sangat menikmatinya.