“Paling cuma setengahnya dari kepinginnya dia ketemu aku!”
Aku tertawa terbahak-bahak. “Perutku terlalu besar.”
“Nggak papa kok. Bokepindo “Jadi Yanti datang ke sini untuk cari uang cepat sebelum Yanti pulang.”
“Jadi bagaimana aku membunuh bayimu?” Kataku. ” Kataku. Aku berhenti di tempat ngedrop barang, dan penjaga membuka pintu jaga waktu kuturunkan jendela kaca. “Ohhh enak sekali Yanti!” aku melenguh. Kugosok tanganku di atas tubuhnya, merasakan sentuhan sensual di kulitnya dan lapisan keringatnya yang mengambang. “aaaaaaahhhhh …”
Seperti seorang wanita kerasukan, Yanti mulai menggenjot penisku dan mendesakkan klitorisnya melawan vibrator dengan tenaga baru. Yanti bilang padanya untuk pergi aja sendiri – waktu itu hujan dan Yanti mau tidur. Itulah mengapa payudara kamu sakit, dua-duanya penuh dengan susu.”
Yanti tidak bilang apa-apa, dia hanya menatapku dengan matanya yang berwarna gelap. Saat ia menggosokkan klitorisnya ke jari-jariku, kurasa cairan basah berminyak mulai mengalir dalam liang sepanas tungku miliknya. Aku tahu itu tidak akan pernah terjadi, tapi Kuharap aku bisa melihatnya lagi.
