(Hihihi aku perhatikan ia mengambil anak kunci pintu depan dari balik keset.. Bokep montok Ia tersenyum lagi.Lalu mulai menggoyang-goyangkan pantatnya.. Meski terlalu kecil untuk bersaing dengan Liem Sioe Liong atau Prajogo Pangestu, tapi kami masih cukup punya namalah di Jakarta. Aku perhatikan kamarnya sangat rapi, mirip seperti kamarnya Ci Sian. “Duit segitu itu separuh uang kuliah Ciecie satu semester, tau nggak?!”
Adduuh Ciecie ini gimana sii.. Membuat jalaran geli tadi semakin melebar ke seluruh permukaan kulit tubuhku dan pada saat nampaknya tak tertahankan lagi.. Lalu.. Tersenyum lebar, ia menepuk perutnya yang putih kecoklatan itu sambil membuat gerakan menciumku.. Tapi kulihat Cie Lena cuek aja, malah mengerdipkan sebelah matanya padaku.Kami menuju pelataran parkir luar dimana sebuah mobil serupa dipamerkan –dan nampaknya bisa dicoba. Tapi dalam tegangku, semua gerakannya jadi slow motion. pasti heboh waktu itu kalo dia tahu.Eh, tapi.. aku kasi Ciecie tiga ratus deh..” aku merengek..




















