Si “ujang” masih tegang dan penasaran minta jatah. Lia duduk bersimpuh di ranjang.“Ayo berbaring disini, Mas Sandi.”Aku berbaring di ranjang dgn berbantalkan paha Lia. Bokep colmek Tari kelihatan kaget.“Eh? Setelah itu kumulai menyodok Lia maju mundur.Lia memang berisik sekali! Akhirnya kuputuskan untuk mengeluarkan uneg-unegku.“Mir… Rina itu susah banget… dia bener-bener pelit kalo soal begitu. Sial benar. ke.. Mataku tidak berkedip melihat pemandangan hebat itu.Dua wanita yg cantik yg wajahnya mirip sedang bertelanjang bulat di depanku. Aku terbengong beberapa saat.“Rina!..!” aku mengguncang-guncang tubuhnya.“Umm… udah maleem… Rina ngantuk niih…”Kalau sdh begitu, percuma saja. Kulihat dari sudut pandangku, kedua bagian bawah payudara Lia yg menggantung mempesona. Gairahku perlahan-lahan bangkit kembali. Mana tahan?“Kok diem, Sand?” pertanyaan Tari membuyarkan lamunanku.“Nggak kok…”“Kamu lagi punya masalah ya?”“Nggaak…”“Jujur aja deh…” Tari mendesak.Kulirik Tari. Setelah kurasakan cukup merangsang Lia, aku bersedia untuk main course.Lia nampaknya sdh siap untuk menerima seranganku, dan langsung mengambil doggy style.




















