“Don’t miss him?”
“Ngapain lagi?” aku tertawa ngakak. Bokep asia Pada saat bersamaan iramanya menjadi liar, dan lebih mendesak.Pada saat itu juga aku terkesiap. Tangannya, tanpa kusadari melepaskan kancing kemejaku perlahan-lahan. “Don’t miss him?”
“Ngapain lagi?” aku tertawa ngakak. Bahuku terasa semakin sakit. Dan yang paling penting, mencari berbagai informasi yang bisa membuatku berhati-hati dalam melangkah. Sedikit membantu untuk melakukan segala kegiatan dan komunikasi, khususnya untuk duniaku yang ‘khusus’ itu.Bulan kedelapan aku tinggal di kota itu, aku mulai memberanika diri untuk keluar ke komunitas homoseksual yang ada di kota tersebut. Dan pada beberapa kesempatan itu, hanya beberapa kali saja Fung bereaksi seperti ini.Apa yang sebenarnya salah denganku? Ia sesekali membisikkan kata-kata yang memabukkan ditelingaku sambil mencumbuinya. Well, namun semua hal tidak sesederhana itu saja, kan?Dia membawaku dan mengenalkanku kepada beberapa teman-temannya. Dan sesaat kemudian, ia sudah duduk diatas pangkuanku. Lidah kami bertemu, saling bertaut. Sesaat kemudian aku tersadar bahwa bisa saja aku berada entah dimana.“Fung,” aku memanggilnya.




















