Air maniku kusemprotkan dalam-dalam ke lubang vagina Ningsih, rasanya nggak ada lagi tersisa. Aku tersenyum puas, aku memang nggak egois, biar Ningsihku dulu yang terkulai lemas menikmati klimaksnya, aku bisa menyusul kemudian dan Ningsih selalu melayaniku dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. Bokep montok Dia keluar ruanganku dengan lirikan matanya yang semakin manja. Penisku semakin ganas dan tegang menyodok mantap vaginanya dari belakang. . Hampir setengah jam aku menunggu di mobil sambil tiduran, mesin dan pendingin mobilku sengaja tak kumatikan. “Paahh, saakkiitt, Paahh, tapi enaak, oooggghh.. Hatiku semakin merasa kesepian, dari hari ke hari aku semakin sentimentil dan sering marah-marah termasuk kepada Ningsih. “Aduuhh… Paahh… oooogghh… Paahh, Mamaahh… oogghh… enaakkk!” mulai deh Ningsih melenguh panjang. Oh, cantiknya bidadariku, rasanya ingin kukeluarkan seluruh isi penisku untuknya. Wow, pinggulnya yang putih mulus semakin berisi dan bahenol saja menambah nafsuku semakin menjadi, ketika Ningsih menungging.
