Dua jarikupun masuk ke dalam vagina Reni dan memang betul-betul basah. Penisnya yang besar itu telah mengacung dan siap beraksi. Bokep indo Ben lalu mengambilkan sepotong sosis.“Makan Mbak, dijilat dan dikulum dulu, seperti tadi Mbak mengulum ****** saya,” katanya.Tangan Reni terlihat gemetar ketika menerima sepotong sosis itu. Tapi, selalusaja ia menolak kalau kuminta spermaku tertumpah di dalam mulutnya.“Jijik ah, Mas,” katanya berkilah.Tetapi kini ia akan kupaksa menelan spermaku. Yang ada cuma ini,” kata Ben sambil menyodorkan piring berisi beberapa potong sosis dan pisang ambon. Tetapi, tubuhnya bergetar hebat lagi saat pemuda itu dengan pandainya menjilat bagian dalam pahanya. Kasih makan. Penisnya kini menyumpal mulut Reni. Almengclose-up ciuman dahsyat itu. Cepat kuparkir mobil Bob di garasiku sendiri.“Matanya sudah ditutup Do?” kataku.“Sudah bos. Dia pasti lapar habis kerja keras,” sela Ben.“Maaf ya Mbak Reni. Kali ini, Reni pingsan saat baru sebagian sperma office boy itu ditelannya. Nafas Reni terengah-engah di antara rintihan dan isak tangisnya.




















