Kataku sambil meninju pundaknya pelan.Tapi janji … Jangan ketawain aku …! Bokepindo Akhirnya kami bercerita tentang alasan kami menyukai ibu masing-masing. Suasana sangat sepi di sungai ini. Aku pun beranjak lalu memegang lengan ibu, menariknya perlahan untuk bangkit.Aku pun memanggil Iwan agar segera bergerak. Sepupuku dan ibunya pun segera mengikuti langkah aku dan ibu keluar dari sungai. Aku terkejut karena ibu keluar dari bathtub.Kita pulang sekarang! Ibuku segera menutup wajahnya dengan kedua tangannya.Mama sudah tua, kulit wajah mama mulai kendor. Walaupun aku sudah tegang, tapi penisku belum sepenuhnya ereksi. Gombal! Aku menjerit karena pinggangku dicubitnya dan aku pun tertawa lirih melihat tingkah ibuku itu. Namun aku tidak akan menurunkan standar yang aku punya hanya demi mendapatkan pasangan dengan cepat. Kata ibu pelan sambil mencubit hidungku gemas dan tersenyum.Maafin aku, ma … Aku memang menginginkan mama … Mama adalah wanita yang paling sempurna untukku … Entahlah, aku sangat bergairah sama mama … Ungkapku sejujur-jujurnya.Tapi … Kamu tau kalau ini salah …?











