“Aku sudah tak tahan, sayang…” bisiknya.“Bagaimana, kan masih belum kering?” kataku.Akhirnya kami sepakat, kami harus pindah kamar ke kamarnya. Bokep colmek Mulai Dodi menjilati leherku, mengecup bibirku, menjilati leherku kembali dan terus menjilati buah dadaku. Aku menggeleng, karena aku tak mampu. Sekujur tubuhku sudah dijilatinya, sembari mengelus-elusnya.Dodi mengarahkan jilatannya pada vaginaku. Jujur saja, lama kelamaan aku menikmatinya juga. Terkadang dia hanya mendapatkan komisi saja. Aku dipeluknya dan mengecup bibirku. Aku yang salah, Ma. Kenapa selama ini, aku tak pernah merasakan kenikmatan sex sepertai sekarang ini? Enak, sayang…” desahnya.Aku terusmelakukannya dan aku juga merasakan kenimatan. Sudah lima tahun aku tak merasakan sentuhan laki-laki dalam usiaku 42 tahun ini.Aku sudah siap dengan segalanya. ”Dodiiii…!!!” hanya itu yang keluar dari mulutku, sampai jepitanku mengendur, karena aku sudah merasakan nikmatku.“Sudah, Dodi, mama sudah sampai dan sudah tak tahan lagi,” kataku. Aku sudah melapisinya dengan selimut tebal, agar sedikit lebih lembut dan sedikit lebih mesra. Haidku kental dan hitam.




















