Hanya suara-suara pengunjung cafe yang terdengar riuh disekitar mereka. Om Ridwan kemudian melambaikan tangan memanggil pelayan untuk mendekat. Link bokep Baik Cinta maupun Felisia sudah saling mengenal keluarga masing-masing dengan sangat dekat. “Cewek baru lagi nih? “Hhmm.. “Makasi ya Om”, Cinta hanya bisa melempar senyuman. “Rekomendasi temen, gak enak kalo gak dicoba hahaha”. Om Rudi melepaskan jabatan tangan mereka. Ia pun mendekat dan mencium pipi Om Ridwan. Hehehe”. Untuk laki-laki berusia diatas kepala lima Om Ridwan mungkin tidaklah tampan, namun berkarisma. “Sekarang ini Om adalah pelanggan kamu dan kamu sepenuhnya berhak menentukan apakah menerima atau menolak tawaran Om”. Mereka sudah bersahabat karib sejak SMU. “Maaf Cinta telat”. “Oh gitu, ya udah aku berangkat dulu kalo gitu”. Tapi wajah dan penampilan bukanlah yang utama. Cinta mengangguk. Setelah lama dalam kebisuan Cinta pun menjawab, “Tapi gak murah lo Om”. “Kalau seperti ini sih, Om bakal gampang ngomong ke temen Om, gak perlu waktu lama deh kamu buat lulus Ta”.
