Aku berteriak histeris. Nyonya Hana kemudian memberiku makan saat itu. Bokep viral terbaru Dia berpakaian serba hitam yang mengkilap. Aku hanya dapat berteriak kesakitan dan memohon ampun pada Nyonya Hana. Dia lalu memerintahkanku untuk melepaskan seluruh pakainku. Sampai di batas pepohonan yang menutupiku dengan jalan raya kecil itu, aku mulai ragu. Termasuk hinaan dan siksaan. Aku benar-benar merasa direndahkan saat itu. Nyonya Hana tertawa penuh kemenangan.Dia lalu mendekati wajahku dan berkata, “Rasakan, budak..!”Sedetik kemudian, kedua tangan Nyonya Hana menarik jepitan buaya di kedua putingku dengan tarikan keras dan panjang. Aku harus patuh padanya. Tentu saja aku tidak dapat menolak. Termasuk hinaan dan siksaan. Badanku bergetar dan aku merasa ingin pingsan. Mungkin sekitar pukul enam pagi. Nyonya Hana kembali mendekatiku, dan kali ini dia membawa sebuah lilin merah dengan diameter besar, seperti yang sering dipakai di kuil-kuil. Tes. Aku sangat puas jika melihat kamu berteriak kesakitan.”Aku diam saja.
